Karena hujan punya cerita. Karena kata-kata ada makna. Maka biarkan kita mengalun bersama ribuan asa dan membentur logika.
Sabtu, 27 Februari 2016
17 Februari 2016
Aku ingin memetik sekuntum rindu dari tamanmu
Membawanya ke dalam ranahku
Dan menyemainya serupa dandelion yang diterbangkan angin sore itu
Aku ingin mengecup temu dengan sosokmu yang berlagu
Menguntai partitur itu hingga simfoniku sanggup menyanjung namamu
Aku ingin tertarik dalam medan gravitasimu
Mengulas angkasa berdebu menjadi dunia bak nirwana sang pandita ratu
Kau hujanku, juga teduhku
Adakah nanti langit akan menuntun kita menjadi satu?
Adakah nanti bumi kan membawa kita dalam teritorial yang padu?
Dan malam ini doaku membungkus ragu,
menyusup pelan di kalbu,
merangkai sederet temu dalam keliaran imajiku
Lantas, bolehkah aku memelukmu dalam tidurku, wahai pangeranku?
Langganan:
Postingan (Atom)