Minggu, 12 Maret 2017

Tentang Waktu







Sedikit saja, aku minta hanya sedikit, Tuan. Andai keajaiban bisa berbisik di telingamu, pastikan kau dapat menangkap apa yang selama ini pelan-pelan sedemikian rupa ku kunci di lidahku yang kelu. Genap sudah ku hitung lembaran-lembaran tahun, bertanggal kejadian perihal dirimu setiap waktu. Apakah ini pertanda bahwa yang ku tunggu hanyalah musim gugur yang tak pernah usai? Sementara hujan tak hentinya bermain-main di hatiku. Tuan, sedikit lagi … hanya sedikit lagi hingga ku bisa berada di batas langit yang sama denganmu. Kita kan melukis merah senja dalam kanvas yang sama atau menabur kelap-kelip bintang dengan senyum malu rembulan di bibir malam. Maka izinkanlah aku meminta sedikit saja, cukup sedikit … demi rinduku yang tak bernama juga juang yang ranum di kemudian hari.