Denganku, kau tidak perlu menebas jarak
karena tlah ku ikat kita dengan simpul rasa
yang bahkan temali kuasa tak lagi bisa menentang
Denganku, kau tidak perlu mereka-reka
karena wujudku adalah rahasia
dimana hatiku adalah kumpulan sajak yang beraksara namamu
Denganku, kau tidak perlu menebar kisah
karena perihal hidupmu tlah ku baca
bak kisah seribu satu malam tanpa perlu kau lisankan
Denganku, kau hanya perlu menjadi kamu
dan denganmu, aku belajar menjadi aku yang "aku"
Karena hujan punya cerita. Karena kata-kata ada makna. Maka biarkan kita mengalun bersama ribuan asa dan membentur logika.
Jumat, 12 Agustus 2016
Rahasiarasarahasia
Rahasia, seperti itu juga rasa
yang terpatri dalam jiwa namun enggan bersuara
Perihal kapan ia terbebas,
adakah yang tahu?
Dari waktu ke waktu
Ia bersemayam dalam nadiku :
tersembunyi, namun hilang timbul
Acapkali ingatan mengabur,
ia tetap tak mau luntur
Kuasaku tak lagi bisa merangkulnya
Rahasia,
menyatu dalam waktu
senyap berbaur rindu
Adakah kau tahu?
13 Maret 2016 20:40
Aku mengintip keluar jendela kamar yang terbuka. Menatap kekosongan langit malam yang lelah. Lampu jalan memang menyala tapi ntah mengapa rasanya tetap saja kelam yang tergambar. Hari ini bintang tidak muncul, pun juga bulan. Awan gelap berarak-arak dari sore tadi. Ia menggantung di permukaan langit namun tidak menurunkan hujan atau menyampirkan angin ke bumi yang gerah.
Di kegelapan malam, aku mencari-cari keajaiban. Siapa tahu ada seutas tali penyambung sepi antara aku, langit dan bumi. Atau semilir angin yang dapat menyampaikan isyarat dari semua gerakku selama ini.
Aku terus saja menatap keluar jendela. Terduduk lama dengan lamunan yang tak ada sudah-sudahnya. Keajaiban, patutkah dicari? Ia seperti kebahagiaan yang tersamar. Barangkali ia hinggap di saat yang tak mampu dikhayalkan dan tak kan menetap untuk waktu yang lama.
Dan malam ini, sepertinya aku akan terus terjaga hingga pagi : berkelana dengan imajinasi atau hanya diam membenci diri.
Langganan:
Postingan (Atom)