Yaitu aku yang duduk di atas sana : batu-batu langit berpendar
kehijauan
Cahaya mengetuk pelan rimba-rimba langit, seumpama senja datang
menukik tajam
Di ufuk barat, kau muncul dengan menggenggam malam lantas
membuka tirai bhayanaka kita
Sudahkah kita sepenuhnya terjaga?
Lalu porak-poranda apa yang ada di batas bumi
Seperti daun,
melayang bebas sebab getar angin bercumbu dengan rapuhnya ranting
Dan kita tak
pernah tahu persimpangan mana yang tlah Tuhan beri tanda : akhir hidup atau
awal baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar